Oleh : Sahabati Shela*
Untuk kau yang disana..
Ku titipkan kembali securah kisah seperti biasa
Tak lupa ku tanya bagaimana kau disana?
Disini aku masih baik seperti biasanya..
Tak luput dari suka dan lara
Yah.. Disini aku sedang merindu berceloteh manja dengan mu..
Namun nyatanya tak mampu,
Kini kurasakan nyaman yang sama dengan orang dan situasi yang berbeda.
Kutemukan kembali sosok ‘kakak pelindung’ seperti mu.
Yang tanpa lelah menegur dan mengayomi ku..
Walau terkadang aku pun tak tau..
Kenapa?
Mereka berbicara ini dan itu tanpa tau
Kenapa?
Mereka melempar benda tanpa mengerti apa yang di dalamnya.
Kenapa?
Hal putih menjadi hitam tanpa tau sebabnya.
Untuk kau yang disana..
Apakah kau terima curahan kisah ku yang mengudara?
Rasa rinduku yang berbaur dengan langit biru? Kecewaku yang abu-abu menutup rasa itu?
Lucu juga kan, dengan senandung ku memberikan beban kepada langit yang begitu lugu.
Bahkan bertanya kepada hembusan angin yang menari syahdu.
Kau pun pernah berkaya kepadaku
Tanpa mencoba lidah pun terasa kelu…
Sebuah luka yang takan sembuh jika ditutup tanpa menambahkan perihnya obat..
Kini semua itu ku lalui
Bahkan waktu pun seolah ikut berlari..
Untuk kau yang disana…
Meski dengan lancang nya kau merombak tatanan rapi skenario hidup ku..
Mendorong masuk ke jurang pelita..
Sampai membuat ku mampu membedakan secercah cahaya..
Meskipun terdengar tabu..
Namun seperti mu hanya aku yang mampu membuat bagai mana akhir dari kisah ku..
*Bersambung