![]() |
Ilustrasi kuliah online |
MAHASISWA UNIKAMA KELUHKAN KULIAH ONLINE
Teamratama.com – sahabat mahasiswa
kuliah online gaes…!!! Kuliah yang tidak langsung tatap muka dengan penghuni kampus termasuk teman sekelas maupun dosen pengampu. Sebuah kesempatan untuk rebahan.
bagi kaum rebahan, mungkin ini adalah surga dunia yang ditemukan selama proses pendidikan di Indonesia. Seluruh Mahasiswa atau pelajar di kota Malang dihimbau untuk tidak melakukan pembelajaran secara face to face atau tatap muka langsung.
System perkuliahan diganti dengan system daring yang mengandalkan paket data sebagai point utama dalam system pembelajaran. Contoh nya saja di UNIKAMA menerapkan system kuliah daring hari ini.
Pemerintah juga menghimbau untuk tidak melakukan perjalanan antar kota atau daerah. Nah , pembelajaran online malah digunakan oleh sebagian mahasiswa UNIKAMA untuk pulang ke daerah-nya masing-masing, mungkin mereka masih belum menyayangi keluarga nya, pasalnya di pamflet edaran dari pemerintah setempat menulis “sayangi keluarga anda dengan tidak pulang kampung“.
Hal ini disebabkan oleh salah satu virus konspirasi dunia, virus COVID 19 atau yang biasa kita kenal dengan virus CORONA. Virus ini menyerang paru paru dan masih belum ditemukan obatnya di Indonesia, namun sebenarnya banyak berita yang mengkspose penemu obat dari penyakit ini, namun dari pemerintah Indonesia masih dalam tindakan pencegahan dan masih kurang dalam tindakan penanggulangan.
Baca juga :https://www.teamratama.com/2020/03/kebijakan-pemerintah-tentang-dirumah.html
Mahasiswa UNIKAMA sebagian besar mengeluhkan system pendidikan daring atau kuliah online. Pasalnya, kebanyakan mahasiswa harus membeli kuota yang besar untuk proses pembelajaran ini, apalagi paket data juga lumayan mahal untuk sekedar kuliah daring ini.
Mereka berfikir, bahwa mereka telah membayar uang kuliah, namun tidak untuk perkuliahan daring ini. Karena mereka sudah membayar biaya yang cukup besar untuk perkuliahan dan harus membeli kuota yang harga nya juga tidak murah pula sekedar untuk perkuliahan daring ini. Yang coba mereka katakan adalah mereka mengeluarkan biaya lagi untuk system perkuliahan daring.
Salah satu mahasiswi UNIKAMA lebih memilih untuk perkuliahan secara face to face, “soalnya lebih dimengerti dan lebih rinci materi yang dijelaskan oleh desen secara live.
dari pada kita kuliah online yang dosen hanya memberi tugas dan materi, sedangkan mahasiswa nya dituntut untuk mempelajari sendiri, apalagi tentang matematika yang berlatar belakang SMK merasa kesulitan ketika belajar sendiri. ” tutur Ika mahasiswi Pendidikan Matematika.
Lanjut nya.
“ditambah lagi proses kuliah online ini menghabiskan banyak kuota bagi yang tidak mempunyai wifi , dan yang belum mempunyai leptop juga pasti bingung, soalnya mau pergi ke warnet mereka akan berfikir 2 kali akibat covid-19 yang menyebar” begitu tambahnya.
Selain pendapat dari salah satu mahasiswa di atas , mahasiswa lain menambahkan
“perkuliahan daring ini, memang lebih santai sampai bisa rebahan dirumah , namun banyak materi yang penjelasannya kurang dipahami, tugas lebih banyak menumpuk, juga ini nih…. kebiasaan mahasiswa banget, ketika di beri materi mahasiswa tidak langsung mau untuk membaca nya .
Lebih lanjut salah satu mahasiswa yang tidak mau disebutkan namanya.
Mahasiswa lain juga memberikan tanggapan dan keluh yang serupa , seperti Ocha, mahasiwa Bimbingan Konseling UNIKAMA menyebutkan bahwa pembelajaran berbasis kuliah online kurang efektif, ”saat hanya memiliki kuota chat maka video presentasi tidak bisa di play, mahasiswa yang mengirim voce note tidak bisa di download, meskipun sudah disediakan kuota oleh telkomsel dan indosat, jaringan nya juga masih susah. Penjeleasan dari materi yang disampaikan liwat kuliah daring sulit untuk dipahami.
Dosen pengampu tidak dapat memberikan penjelasan kembali mengenai materi yang dipresentasikan oleh kelompok mahasiwa secara online.” Begitu tanggapanya.
Memang hari ini mahasiswa mau tidak mau dipaksa untuk menggunakan kuliah daring. Sedangkan dilihat dari latar belakang mahasiswa UNIKAMA memang tidak cocok dalam system pekuliahan daring ini.
Dalam kasus ini, Pemerintah diharapkan untuk sesegera mungkin dalam menggulangi virus ini, supaya perkuliahan dijalankan seperti system biasanya yaitu face to faca. Pemerintah juga jangan hanya menghimbau warga sana sini namun tidak melakukan tindakan yang jelas. Masalahnya “himbauan” di Indonesia hanya sebatas angin lalu.
Dan celetukan pun muncul yang di tujukan untuk KEMENDIKBUD DAN BIROKRASI KAMPUS khusus nya unikama
” YA, TURUNIN UANG UKT KAN BIAR IMPAS SAMA KERJAAN NYA ” sambung nya .
Link lanjut :https://www.teamratama.com/2020/03/kuliah-online-di-dinilai-memperlemah.html
Teamratama
Red ( hb/za)