ASAH ASIH ASUH PEMBANGUNAN BUDAYA OLEH MAHASISWA KKN UNIVERSITAS PGRI KANJURUHAN MALANG DI DESA RANDUAGUNG KECAMATAN SINGOSARI KABUPATEN MALANG 2023

Oleh:
Abdul Aziz, S.Kom., M.Kom
Mahasiswa KKN Desa Randuagung, Singosari 2023
Universitas PGRI Kanjuruhan Malang randuagungkkn@gmail.com

ABSTRAK

Pengenalan tentang keberagaman budaya perlu dilakukan sejak dini, hal ini dapat dimulai dari lingkungan sekitar. Sekolah menjadi salah satu lingkungan sosial bagi anak-anak yang berguna untuk mendukung mereka mengenal budaya. Melalui program sosialisai yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN Universitas PGRI Kanjuruhan Malang, di Desa Randuagung, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, bertujuan untuk mengenalkan tentang keberagaman budaya di Indonesia kepada anak-anak TK dan SD. Metode yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian ini adalah dengan metode sosialisasi yang disampaikan secara lisan. Adapun hasil kegiatan sosialisasi kebudayaan secara khususnya dapat meningkatakan pemahaman anak tentang pentingnya melestarikan budaya, mencipatakan rasa cinta akan budaya sendiri. Anak TK dan SD menjadi sasaran utama dalam kegiatan ini karena mereka adalah generasi penerus bangsa yang akan melestarikan kebudayaan bangsa agar tidak punah. Selain berfokus kepada kegiatan sosialaisasi, mahasiswa KKN juga terlibat secara langsung dalam kegiatan karnaval budaya yang dilakukan di Desa Randuagung. Hal ini merupakan salah satu bentuk melestarikan kebudayaan.

Kata Kunci: Kebudayaan, Keberagaman budaya, Sosialisasi budaya ABSTRACT

Introduction to cultural diversity needs to be done from an early age, this can start from the surrounding environment. School is a social environment for children that is useful for supporting them in getting to know culture. Through a socialization program carried out by KKN students from PGRI Kanjuruhan University Malang, in Randuagung Village, Singosari District, Malang Regency, the aim is to introduce cultural diversity in Indonesia to kindergarten and elementary school children. The method used in this service activity is the socialization method which is delivered orally. The results of cultural socialization activities in particular can increase children’s understanding of the importance of preserving culture, creating a sense of love for their own culture. Kindergarten and elementary school children are the main targets in this activity because they are the nation’s next generation who will preserve the nation’s culture so that it does not become extinct. Apart from focusing on socialization activities, KKN students are also directly involved in cultural carnival activities held in Randuagung Village. This is a form of preserving culture.

Keywords : culture, cultural diversity, cultural socialization

PENDAHULUAN

Negara Indonesia merupakan salah satu negara unik yang ada di dunia. Mengingat Indonesia memiliki banyak pulau, serta jumlah kebudayaan yang bergamam. Diantara banyaknya pulau di Indonesia ada 5 yang dikenal sebagai pulau besar, yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

Pada umumnya masing-masing pulau Nusantara tersebut, memiliki aneka ragam bahasa, kepercayaan, serta budaya yang menjadi ciri khas negara Republik Indonesia. Hal ini, yang membuat Indonesia memiliki sekitar 300 kelompok etnis (suku bangsa), setiap etnis memiliki warisan budaya yang berkembang selama berabad-abad, hal ini dipengaruhi oleh kebudayaan India, Arab, Tiongkok, Eropa, dan termasuk kebudayaan sendiri yaitu Melayu. Contohnya tarian Jawa dan Bali tradisional memiliki aspek budaya dan mitologi Hindu, seperti wayang kulit yang menampilkan kisah-kisah tentang kejadian mitologis Hindu Ramayana dan Baratayuda. Banyak juga seni tari yang berisikan nilai-nilai Islam. Beberapa di antaranya dapat ditemukan di daerah Sumatera seperti tari Ratéb Meuseukat dan tari Seudati dari Aceh. Sedangkan karya seni pantun, gurindam dari berbagai daerah sering dipergunakan dalam acara-acara tertentu, seperti perhelatan, pentas seni dan lain-lain. Oleh karena itu, dari sekian banyak keberagaman yang ada di Indonesia kita memerlukan sesuatu yang dapat menjadi alat untuk menggandeng keberagaman tersebut, agar selaras dan tercapai kerukunan antar masyarakat, yang kita kenal dengan seboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.

Menurut E.B. Tylor dalam bukunya yang berjudul Primitive Culture: Researches into the Development of Mythology, Philosophy, Religion, Language, Art, and Custommenjelaskan tentang definisi budaya yaitu “Budaya atau peradaban, dalam pengertian etnografis yang luas, adalah keseluruhan kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan serta kebiasaan lain yang diperoleh oleh manusia sebagai anggota masyarakat.” Sedangkan menurut Kuncoro Ningrat (1923-1999) antropolog Indonesia mendefinisikan kebudayaan sebagai seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan miliknya dengan cara belajar.

Akan tetapi seiring berjalannya waktu, keanekaragaman budaya yang seharusnya menjadi daya tarik Indonesia semakin hari mengalami pemudaran, salah satu faktor penyebabnya adalah globalisasi. Hal tersebut tidak dapat dihindari, dikarenakan globalisasi merupakan fenomena dalam kemajuan peradaban manusia, namun hal tersebut tidak serta merta memberikan dampak positif dalam kehidupan bermasyarakat. Seiring dengan perkembangan teknologi juga muncul tantangan baru yang harus kita hadapi, contohnya hilangnya budaya asli suatu daerah atau suatu negara, terjadinya erosi nilai-nilai budaya, menurunnya rasa nasionalisme dan patriotisme, hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong, kehilangan kepercayaan diri, gaya hidup yang tidak sesuai dengan adat kita. Oleh sebab itu, kita harus lebih selektif terhadap segala bentuk pengaruh globalisasi.

Hal tersebut tidak dapat di pandang remeh sebagai mana menurut Kaelan (dalam Abdul,2018:47), bahwa identitas nasional pada hakikatnya adalah manisfestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan satu bangsa (nation)

dengan ciri-ciri khas, dan dengan ciri-ciri yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya.

Tujuan di angkatnya tema “Asah Asih Asuh Pembangunan Budaya oleh Mahasiswa KKN Universitas PGRI Kanjuruhan Malang di Desa Randuagung, Kecamatan, Singosari, Kabupaten Malang Tahun 2023,” yaitu untuk membangkitkan, menggerakkan, serta menanamkan karakter cinta akan tanah air kepada generasi muda Indonesia. Pengenalan akan kebudayaan lokal perlu dilakukan sejak dini, hal ini dapat dimulai dari lingkungan sekitar. Sekolah menjadi salah satu lingkungan sosial bagi anak-anak yang berguna untuk mendukung mereka mengenal budaya. Melalui kegiatan sosialisasi pengenalan keragaman budaya ini, mahasiswa KKN berfokus kepada siswa/i TK dan Sekolah Dasar (SD) yang berada di desa Randuagung. Dengan adanya sosialisai kebudayaan diharapkan timbul adanya pembiasaan dalam diri anak tentang pentingnya melestarikan budaya. Anak-anak merupakan sasaran yang tepat karena mereka masih berada dalam fase golden age, diharapkan hal tersebut dapat tertanam dalam diri para generasi muda, sehingga kebudayaan Indonesia dapat terus dilestarikan.

METODE PELAKSANAAN

Metode yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian ini adalah dengan metode sosialisasi yang disampaikan secara lisan. Sosialisasi ini memiliki sasaran dua sasaran utama yaitu siswa TK dan SD yang berada di Desa Randuagung. Kegiatan sosialisasi budaya ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada siswa bahwa keanekaragaman budaya di Indonesia sangat beragam, seperti semboyan bangsa Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Dalam kegiatan sosialisasi ini mahasiswa KKN menjelaskan mengenai lagu daerah, adat istiadat, makanan khas daerag, rumah adat dan alat musik. Metode sosialisasi dinilai sebagai metode yang ampuh untuk memberikan informasi dalam jangka waktu yang singkat.

PEMBAHASAN

Kegiatan pengabdian terbagi menjadi 2 sub pembahasan. Kegiatan pertama adalah pengabdian yang dilakukan oleh mahasiswa dalam upaya mengenalkan dan melestarikan budaya Indonesia, dengan menggunakan strategi pembelajaran yang menyenangkan yaitu cultural socialization. Kegiatan kedua, diterapkan langsung oleh masyarakat Desa Randuagung dengan menggunakan strategi cultural experient.

Cultural Sosialization

Cultural Sosialization merupakan penyampaian materi kebudayaan kepada masyarakat maupun di sekolah-sekolah. Pengenalan budaya harus dimulai sedini mungkin dengan cara, memberikan anak edukasi tentang keragaman budaya yang ada di Indonesia. Mengenalkan keberagaman budaya sejak dini akan membuat anak mengenal bangsanya, sehingga dapat menumbuhkan rasa cinta anak terhadap bangsanya sendiri. Pengenalan budaya dapat dimulai dari lingkungan sekitar. Sekolah juga menjadi salah satu lingkungan sosial yang mendukung anak untuk mengenal budaya. Pada proses pembelajaran di sekolah, guru menyampaikan pengenalan budaya menggunakan beberapa metode seperti : nyanyian

lagu daerah yang menyenangkan ,mewarnai pada gambar hitam putih bergambar baju adat daerah, maupun rumah adat, dan sekolah juga bisa mengadakan event kegiatan pada hari besar nasional dengan cara menggunakan pakaian adat daerah.

Kegiatan yang kami lakukan untuk menerapkan strategi cultural sosialization di Desa Randuagung mencakup dua kelompok. Kelompok pertama kita terapkan pada siswa TK/RA dan kelompok ke dua kita terapkan pada siswa Sekolah Dasar (SD). Untuk siswa TK/RA kita melakukan pengenalan budaya dengan menggunakan metode yang mudah dipahami yaitu dengan cara bernyanyi lagu daerah. Pengenalan lagu daerah menjadi cara yang kita lakukan untuk menganalkan budaya daerah, karena di zaman sekarang anak-anak banyak yang tidak hafal lagu daerah, mereka cenderung menghafal lagu-lagu pop atau yang sedang populer, hal ini disebabkan faktor lingkungan sekitar anak yang tidak mengenalkan lagu-lagu daerah. Dengan menyanyikan lagu daerah, anak-anak dapat memahami lagu, bahasa serta asal lagu dan dari mana lagu tersebut berasal. Pengenalan budaya melalui lagu daerah secara tidak langsung juga akan memberikan dampak yang baik bagi anak-anak yaitu sebagai sarana melestarikan bahasa dari suatu daerah. Pada Sekolah Dasar (SD) kami melakukan pengenalan budaya menggunakan media gambar. Gambar-gambar yang diberikan beragam mulai dari pakaian adat, rumah adat, tarian daerah, makanan daerah, alat musik daerah. Selain media gambar mahasiswa KKN juga memberikan materi-materi terkait keberagaman budaya di Inodonesia. Kegiatan menyanyi lagu daerah juga tidak lupa untuk dilakukan di sela-sela kegiatan pemberian materi.

Cultural Experient

Culture Experience merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara terjun langsung kedalam sebuah pengalaman kultural. Contohnya, jika kebudayaan tersebut berbentuk tarian, maka masyarakat dianjurkan untuk belajar dan berlatih dalam menguasai tarian tersebut, dan dapat dipentaskan setiap tahun dalam acara-acara tertentu atau diadakannya festival-festival. Tepat tanggal 6 agustus 2023 ,Desa Randuagung mengadakan lomba senam maumere dengan mengangkat tema kebudayaan. Peserta yang mengikuti lomba diwajibkan untuk memakai pakaian yang memiliki unsur adat budaya Indonesia. Kegiatan lomba ini mempunyai daya tarik yang tinggi, masyarakat sangat berantusias mengikutinya, banyak dari peserta menggunakan pakaian adat yang bervariasi. Tujuan diadakan lomba senam selain untuk menyehatkan tubuh, hal ini berguna untuk menggali potensi senam kreasi budaya nusantara di Indonesia. Dengan demikian, kebudayaan lokal selalu dapat dijaga kelestariannya.

Cultural Experient di Desa Randuagung kali ini dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, masyarakat desa Randuagung antusias dalam melaksanakan Karnaval peringatan HUT RI ke-78. Kami sebagai mahasiswa KKN ikut serta dalam kegiatan HUT RI ke-78 di Desa Randuagung dengan cara menjadi panitia kegiatan karnaval dan menjadi peserta Paskibraka dalam upacara 17 Agustus 2023.

Kegiatan mahasiswa di lingkup masyarakat dan sekolah sekolah dijelaskan sebagai berikut : Mahasiswa memiliki metode penyampaian materi tentang kebudayaan agar masyarakat mampu melestarikan dan mengembangkan budaya Indonesia di era maraknya budaya barat yang masuk ke Indonesia. Untuk di sekolah-sekolah metode yang kita gunakan adalah dengan membagi kelompok untuk memberikan materi ke TK/RA dan SD yang ada di Desa Randuagung. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 08 Agustus 2023 – 12 Agustus

2023 mulai dari jam 08.00 sampai jam 12.00 yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok mahasiswa yang mengajar di TK/RA dan kelompok mahasiswa yang mengajar di SD

No Kategori 1. TK/RA

Nama Sekolah
-TK Muslimat NU 10
-TK Muslimat 13
-TK Muslimat 16
-TK Kartikaa IV-II
-TK Anak Taqwa
-TK Tapas
-TK Agung Kencana
-SDN 5 Randuagung
-MI Al-Ma’arif 09 Randuagung -SDN 3 Randuagung
-SDN 2 Randuagung
-SDN 1 Randuagung

2. SD/MI

Tabel 1. Sekolahan di Desa Randu Agung

Mahasiswa masuk ke kelas sesuai distribusi data kelas yang ada pada tabel 1 untuk memberikan materi sosialisai tentang keberagaman budaya Indonesia. Mahasiswa menyampaikan materi dengan menggunakan media PPT. Pada saat penyampaian materi berlangsung, Mahasiswa KKN memberikan ice breaking supaya anak-anak tidak merasa bosan ketika mendengar dan menyimak materi yang diberikan. Tidak hanya itu, untuk menguatkan anak-anak tentang materi yang telah disampaikan, Mahasiswa melakukan cara untuk memberikan suatu pertanyaan terkait keragaman budaya, bagi anak-anak yang bisa menjawab diberi apresiasi yakni mendapatkan hadiah.

Kegiatan sosisialisai ini berlangsung selama kurang lebih satu minggu. Kami membagi menjadi 12 kelompok mahasiswa untuk mendatangi sekolah-sekolah yang ada pada tabel diatas. Di bawah ini kami akan menjabarkan beberapa kegiatan kami di beberapa sekolah yang ada di Randuagung.

Gambar 1. Kegiatan Pembelajaran Responden 1

Laporan responden 1 yang telah melaksanakan pembelajaran di TK Kartikaa IV-II (Gambar 1). “Kami mendapat kesempatan untuk melaksanakan pembelajaran di TK Kartikaa IV-II. Dari awal kedatangan, kami telah disambut oleh para guru serta dilanjutkan dengan mengikuti kegiatan senam pagi anak-anak, prosesnya berjalan cukup baik hingga masuk kepada kegiatan belajar mengajar. Para siswa terlihat cukup aktif dan mengikuti aturan serta arahan yang kami berikan, namun tidak semua siswa mau melakukannya. Beberapa anak sibuk bermain dan berkelahi yang pada akhirnya membutuhkan pendampingan dari para guru TK tersebut. Kegiatan belajar yang kami lakukan yaitu dengan cara memberikan gambar- gambar kostum daerah untuk dipelajari bersama anak-anak serta bermain games dan menari menggunakan lagu daerah.”

Gambar 2. Kegiatan Pembejaran Responden 2

Laporan responden 2 yang telah melaksanakan pembelajaran di TK Anak Taqwa (Gambar 2). “Saya beserta teman-teman berkesempatan untuk pergi ke TK Anak Taqwa yang berada di Desa Randuagung, tepatnya di RW 13. Kami cukup terkejut dengan jumlah anak yang bersekolah di TK tersebut karena jumlahnya terbilang sedikit, namun kami memaklumi hal tersebut karena jumlah TK yang berada di desa juga cukup banyak. Kami berusaha untuk menarik minat anak dengan memberikan hadiah dan juga Ice breaking selama proses belajar mengajar, kami menggunakan metode menebak gambar agar anak lebih memahami tentang keberagaman suku dan budaya di Indonesia.”

Gambar 3. Kegiatan Pembelajaran Responden 3

“Pada kesempatan ini kami mahasiswa KKN melakukan sosialisai mengenai budaya yang dilakukan di SDN 1 Randuagung. Sasaran sosialisai pada saat itu yakni siswa/i kelas 4. Kondisi kelas ketika kami memberikan materi mengenai keberagaman budaya berlangsung secara kondusif. Siwa/i memiliki antusias yang tinggi untuk menerima materi, sehingga ketika kami menyampaikan materi mereka serius mendengarkan dan menyimak. Di sela-sela pemberian materi kami melakukan ice breaking hal ini bertujuan agar siswa/i tidak merasa bosan. Ketika sesi tanya jawab mengenai budaya mereka dengan cepat menjawab pertanyaan yang diberikan. Selain itu kami juga menggunakan media tebak gambar, yang mana hal ini digunakan sebagai penguatan terkait materi yang telah disampaikan. Setiap siswa yang dapat menjawab benar diberikan apresiasi berupa pemberian hadiah. Kami juga mengajak anak- anak untuk menyanyikan lagu daerah sebelum mengakhiri kegiatan sosialisai. Kegiatan semacam ini membuat siswa/i lebih bersemangat untuk mengenal keberagaman budaya”.

Gambar 4. Kegiatan Pembelajaran Responden 3

“Pada kesempatan kuliah kerja nyata ini kami memiliki banyak pengalaman untuk menjadi pendamping tenaga edukatif di SDN 5 Randuagung. Dimana kami juga sempat memberikan materi terkait sosialisasi budaya. Dalam hal ini sosialisasi budaya juga penting untuk dikenalkan ke siswa/i Sekolah Dasar. Yang mana, agar siswa/i dapat melestarikan, memahami terkait budaya, ras, suku, macam macam rumah adat dan lain sebagainya. Kegiatan ini kami kemas dengan memberikan materi dengan metode ceramah, serta kami sediakan media pembelajaran berupa gambar rumah adat, tarian,baju adat dan lain sebagainya. Di samping itu kami mahasiswa jurusan pendidikan diberikan kesempatan oleh kepala sekolah Untuk membantu guru mengajar di SDN 5 Randuagung. Dalam kesempatan ini Kami juga disambut baik oleh siswa/i nya. Banyak kesan yang kami dapatkan ketika mengajar disana. Diantaranya bagaimana mengondisikan kelas, memberi respon kepada siswa, memberikan ice breaking yang menarik kepada siswa/i kelas bawah. Dengan demikian, Kegiatan ini memberikan wawasan dan pengalaman kepada mahasiswa yang menyelenggarakan KKN. Harapannya semoga kedepannya Kami mahasiswa menjadi sarjana yang sujana dan mampu menjadi guru yang profesional”.

Event Kemerdekaan “Bhinneka Tungal Ika”

Event Kemerdekaan di Desa Randuagung ini bertema “Bhinneka Tungal Ika” . Dalam memeriahkan hari ulang tahun Republik Indonesia yang ke-78, desa Randuagung mengadakan lomba senam tingkat desa yang diadakan pada tangal 6 Agustus 2023 dan mengadakan Karnaval pada tanggal 27 Agustus 2023. Melalui kegiatan lomba senam dan karnaval ini diharapkan dapat mengenalkan dan meningkatkan pengetahuan masyarakat dan anak-anak sekolahan tentang keberagaman budaya di Indonesia

Berdasarkan kegiatan tersebut, kami para Mahasiswa telah ikut serta mengadakan lomba senam dengan mengunakan pakaian adat Indonesia dan menjadi panitia karnaval desa Randuagung. Kami mengadakan lomba senam dan menjadi panitia karnaval bertujuan untuk mengenalkan serta mengaplikasikan metode pembelajaran yang telah kami sampaikan di sekolah-sekolah yang berada di desa Randuagung. Event Bhinneka Tunggal Ika ini tidak hanya lomba senam dan karnaval, adapun kegiatan lomba lainnya seperti: lomba volly, lomba badminton dan lomba catur.

Karnaval merupakan salah satu kegiatan budaya yang selalu dimeriahkan pada bulan Agustus dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia. Karnaval dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap budaya lokal, menurut Hou et al. (2016), karnaval juga dapat menjadi sumber penghasilan bagi pelaku usaha lokal lainnya yang dapat meningkatkan pendapatan para pelaku usaha lokal. Sedangkan masyarakat setempat dapat berperan dalam mempromosikan karnaval dan mengambil bagian dalam persiapan acara, seperti menyiapkan kostum atau menjadi relawan saat acara berlangsung.

Pelaksanaan acara lomba senam maumere pada tanggal 06 agustus 2023 dimulai pada pukul 08.00 sampai selesai, sesuai dengan jadwal yang sudah di tentukan oleh panitia. Lomba senam ini diikuti oleh setiap RW yang ada di desa Randuagung, untuk pemenang lomba senam maumere ini kategorinya adalah memakai pakaian adat Indonesia dan memiliki semangat saat memeriahkan acara lomba kemerdekaan ini. Pelaksanaan acara karnaval Randuagung ini dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2023, jumlah peserta yang ikut adalah sekitar 6.000 peserta. Peserta berjalan dari RW 08 menggunakan pakaian adat Indonesia dan diiringi musik yang sangat meriah, semua peserta menari dan melakukan atraksi di depan penonton menuju ke arah Balai Desa Randuagung sebagai tempat finish. Selama acara berlangsung peserta dinilai oleh para juri yang terdiri dari perangkat desa dan Kepala Desa Randuagung.

Gambar 5. Pelaksanaan Event Lomba Maumere dan Karnaval Randuagung

Setelah acara selesai, dilanjutkan dengan pengumuman pemenang juara satu, dua dan tiga. Dalam kegiatan ini semuanya berjalan dengan sukses dan meriah serta dalam kegiatan ini meningkatkan kesadaran masyarakat untuk terus melestarikan dan mempromosikan budaya lokalnya.

SOSIALISASI DAN HASIL

Keberagaman budaya di Indonesia merupakan kenyataan historis dan sosial yang tidak dapat disangkal oleh siapapun. Keunikan budaya yang beragam tersebut memberikan implikasi pola pikir, tingkah laku dan karakter pribadi masing-masing sebagai sebuah tradisi yang hidup dalam masyarakat dan daerah . Pergumulan antar budaya memberikan peluang konflik apabila tidak terjadi saling memahami dan saling menghormati satu sama lain. Proses untuk meminimalisir konflik inilah memerlukan upaya pendidikan berwawasan multikultural dalam rangka pemberdayaan masyarakat yang majemuk dan heterogen agar saling memahami dan menghormati serta membentuk karakter yang terbuka terhadap perbedaan.

Kebudayaan diartikan sebagai keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu,(Koentjaraning dalam Hildigardis, 2019:169)

Berbicara masalah kebudayaan dapat dipahami sebagai sistem dalam masyarakat yang berkaitan dengan nilai, kepercayaan dan perilaku. Kebudayaan lokal tidak lepas dari hal-hal tersebut yang berkaitan dengan unsur-unsur kebudayaan yang universal, seperti pandangan hidup, kesenian, sistem religi, sastra, kuliner, upacara adat, organisasi sosial, peralatan, busana, artefak, bahasa, bangunan, pengobatan tradisional, dan hukum adat-istiadat daerah. Kebudayaan adalah cara berfikir dan cara merasa yang menyatakan diri dalam seluruh kehidupan sekumpulan manusia yang membentuk masyarakat. Dalam dunia kebudayaan, budaya lokal merupakan suatu hal yang dipelajari dan diperoleh yang dengannya dapatlah seseorang itu menyesuaikan diri dengan keadaan, jadi di sekelilingnya dan hal ini berjalan dinamis seiring dengan perjalanan zaman.

Di era saat ini kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya lokal tebilang masih sangat minim. Masyarakat lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman. Dalam hal ini bukan berarti bahwa tidak boleh untuk mengadopsi budaya asing, namun banyak budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.

Budaya lokal juga dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman, selagi tidak meninggalkan ciri khas dari budaya aslinya. Kurangnya pembelajaran budaya merupakan salah satu sebab dari memudarnya budaya lokal bagi generasi muda. Hal ini terbukti dalam setiap rencana pembagunan pemerintah, bidang sosial budaya masih mendapat porsi yang sangat minim.

Dengan keadaan era globalisasi yang sangat maju, Mahasiswa KKN Universitas PGRI Kanjuruhan Malang dalam pelaksanaan KKN selama kurang lebih 1 bulan, melakukan kegiatan sosialisasi untuk memberikan pengatahuan dan pengenalan tentang kebudayaan pada anak TK dan SD. Anak TK dan Siswa SD adalah generasi penerus bangsa dan negara,

maka pembelajaran tentang kebudaan perlu ditanami sejak dini. Mahasiswa KKN melaksanakan sosialisasi pada beberapa sekolah yaitu TK Agung Kencana, RA Muslimat 13, TK Muslimat 10, TK Islam Kartini, TK Tapas (Taman Pendidikan Anak Sholeh), Paud Anak Taqwa Indonesia, TK Kartika Yonkaf. Selain TK kegiatan sosialisasi di adakan juga ditingkat SD diantaranya, SDN 1 Randuagung, SDN 2 Randuagung, SDN 3 Randuagung, SDN 5 Yonkaf, MI Al-Ma’arif 09 Randuagung.

Dalam sosialisasi tersebut mahasiswa KKN lebih berfokus pada kebudayaan tentang pakaian adat, lagu daerah, rumah adat, alat musik daerah, serta makanan khas dari daerah masing-masing. Kegiatan sosialisasi ini, tentunya memberikan manfaat yang sangat banyak. Dengan kegiatan tersebut anak TK dan Siswa SD memahami dan mengenal berbagai kebudayaan terutama yang bekaitan dengan materi yang difokuskan. Pada pelaksaanan kegiatan tersebut para siswa TK dan SD sangat antusias dan dan aktif dalam mendengar dan berusaha menjawab setiap pertanyaan yang diberikan dan tidak sedikit diantara mereka yang aktif bertanya tentang materi yang diberikan oleh mahasiswa KKN.

Dengan terselenggaranya kegiatan sosialisasi tersebut, mahasiswa KKN mengharapkan agar para siswa TK dan SD dapat melestarikan, menjaga, hingga mengenalkan budaya Indonesia lebih luas lagi.

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang sudah tertera di atas, dapat disimpulkan bahawa program kerja KKN Universitas PGRI Kanjuruhan Malang dalam mensosialisasikan tentang keberagaman kebudayaan di Indonesia kepada siswa TK dan SD yang ada di Desa Randuagug, Kec.Malang, Kab. Malang berjalan dengan baik. Dimana, tingkat partisipasi siswa ketika mahasiswa KKN melakukan kegiatan di lapangan mereka memiliki antusias yang baik. Sehingga dengan adanya kegiatan sosialisai kebudayaan dapat meningkatkan pemahaman dan timbul pembiasaan dalam diri siswa TK dan SD tentang pentingnya melestarikan budaya Indonesia.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kepala Desa beserta perangkat desa Randuagung Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang yang telah memberikan izin kepada mahasiswa KKN untuk melaksanakan progam kerja yang telah disusun. Bapak, Ibu guru TK dan SD, tidak lupa juga kepada Dosen Pembimbing Lapangan, serta segala pihak yang telah memberikan dukungan terhadap progam pengambdian ini sehingga dapat berjalan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Hapudin, M.S. 2019. Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Pembangunan Budaya Sekolah (Culture School). Journal Of Teaching Learning Research. 1(2) 21-130

Nahak, M. H. 2019. Upaya Melestarikan Budaya Indonesia Di Era Globalisasi. Jurnal Sosiologi Nusantara. 5(1), 65-76

Rohman, A.,& Yenni E.N. Pendidikan Multikultural: Penguatan Identitas Nasional Di Era Revolusi Industri 4.0. Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin.

Suradi. 2018. Pendidikan Berbasis Multikultural Dalam Pelestarian Kebudayaan Lokal Nusantara Di Era Globalisasi. Wahana Akademi: Jurnal Studi Islam Dan Sosial, 5(1),111-130.

Silkyanti, Fella. 2019. Analisis Peran Budaya Sekolah yang Religius dalam Pembentukan Karakter Siswa. Indonesia Values and Character Education Journal. 2(1), 36-42

Syamaun, S. 2019. Pengaruh Budaya Terhadap Perilaku Keberagaman. Jurnal At-Taujih Bimbingan Dan Konseling Islam. 2(2), 81-95

LihatTutupKomentar