Assalamu alaikum Wr. Wb.
Mahasiswa adalah pelajar yang belajar di perguruan tinggi. Dimana mahasiswa tersebut belajar sesuai dengan syarat, ketentuan dan strktur pendidikan yang berlaku. Mahasiswa merupakan seorang intelektual dan cendekiawan muda yang kehadirannya diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan serta meningkatkan SDM terpelajar dan berpendidikan generasi setelahnya. Tidak dapat dipungkiri, selain arti mahasiswa penting, ternyata mahasiswa itu sendiri memiliki tingkat pendidikan yang dapat diaplikasikan dalam bentuk moral. Seperti yang disebutkan sebelumnya, seorang mahasiswa setidaknya memiliki tingkat intelektual lebih tinggi, yang diharapkan memiliki moral yang lebih baik.
Sebagai seorang pembelajar dan bagian masyarakat , maka mahasiswa memiliki peran yang kompleks dan menyeluruh sehingga dikelompokkan dalam tiga fungsi : agent of change, agent of challenge, dan agent of control. Dengan fungsi tersebut, tentu saja tidak dapat dipungkiri bagaimana peran besar yang diemban mahasiswa untuk mewujudkan perubahan bangsa. Ide dan pemikiran cerdas seorang mahasiswa mampu merubah paradigma yang berkembang dalam suatu kelompok dan menjadikannya terarah sesuai kepentingan bersama. Sikap kritis mahasiswa sering membuat sebuah perubahan besar dan membuat para pemimpin yang tidak berkompeten menjadi gerah dan cemas. Dan satu hal yang menjadi kebanggaan mahasiswa mahasiswa adalah semangat membara untuk melakukan sebuah perubahan. Tetapi sikap kritis tadi juga harus di sandingkan dengan paradigma transformatif, maksudnya tidak hanya mengkritisi saja tetapi juga memberikan solusi.
1. Agent of challenge
Mahasiswa perlu membangun kesadaran akan potensinya dan tidak diam saja ketika melihat realita sosial. Tidak mudah percaya arus informasi. Sebagai kalangan terdidik, mahasiswa harus berani mempertanyakan kebenaran dan mendobraknya agar terjadi perubahan. Sementara itu perubahan tidak bisa terjadi tanpa adanya aksi nyata.
Mahasiswa harus saling bahu-membahu untuk melakukan aksi tersebut dan mengubah keadaan. Selain itu, mahasiswa perlu membangun keberanian dan sikap kritis.
2. Mahasiswa sebagai agent of control
Tidak dapat dipungkiri banyak permasalahan sosial, khususnya di Indonesia. Dimana kasus dan permasalahan tersebut sebenarnya sangat dibutuhkan keterlibatan para kaum intelektual. Di Negara maju, mahasiswa tidak sekedar mahasiswa. Tetapi para lulusan sebagai agent of control.
3. Mahasiswa sebagai agent of challenge
Mahasiswa harus memiliki kemampuan yang di atas standar agar turut bisa bersaing dan tentu saja kemampuan atau softskill yang dimiliki harus banyak dan lebih berkualitas. Yang tidak kalah penting adalah skill pembentukan karakter seperti disiplin, meiliki etos kerja, dan sebagainya yang merupakan softskill dasar yang harus dimiliki oleh setiap mahasiswa. Karena kedepannya juga seperti yang kita tahu bahwa era disrupsi merupakan eranya teknologi yang mana teknologi seperti robot AI (artificial intelligent) akan mengambil alih pekerjaan umat manusia. Kalangan pengusaha tentu saja lebih memilih pekerja yang diatas standard dan juga mau dibayar murah, maka robot bisa saja menjadi solusinya. Jadi lapangan kerja akan semakain sedikit sehingga masyarakat khususnya mahasiswa harus benar-benar bisa berinovasi dalam segala hal guna menjawab tantangan tersebut. Kedepannya persaingan bukan lagi hanya antar manusia dengan manusia dalam mencari kerja, tetapi juga antar manusia dan robot AI tersebut.
.
Lalu jika mahasiswa acuh dan tidak peduli dengan lingkungan, maka harapan seperti apa yang pantas disematkan pada pundak mahasiswa. Maka komplekslah perah mahasiswa itu sebagai pembelajar sekaligus pemberdaya yang ditopang dalam tiga peran : agent of change, agent of challenge, dan agent of control. Hingga suatu saat nanti, bangsa ini akan menyadari bahwa mahasiswa adalah generasi yang ditunggu-tunggu bangsa ini.
Wallahul muwafieq ila aqwamit thariq Wassalamualaikum wr. Wb.
HIDUP MAHASISWA…
*Oleh : Syahrul Hidayat