Kesesuaian antara hak dan kewajiban mahasiswa
Oleh : Indra Fitri Andriasih
Minggu, 27 Desember 2020
Mahasiswi Teknik Informatika
Pengertian mahasiswa
Mahasiswa diharapkan mampu untuk memahami suatu konsep, dapat memecahkan suatu permasalahan dan memilih solusi terbaik untuk memecahkan permasalahan tersebut sesuai pemahaman mendalam konsep yang telah dipelajari. Mahasiswa juga diharapkan untuk meneruskan masa depan bangsa dan negara terutama bisa menjadi pemuda-pemudi PMII. Oleh karena itu,dari mahasiswa lah jadi titik tumpukan besarnya harapan,harapan untuk perubahan dan pembaharuan dalam berbagai bidang yang ada di negeri ini salah satunya organisasi PMII. Jadi mahasiswa merupakan seorang akademis kampus yang mempunyai jiwa idealisme,mempunyai dasar pemikiran yang kritis,teoritis serta sistematis sehingga tampil sebagai individu yang profesional dan siap diaplikasikan di masyarakat.
Pada umumnya mahasiswa mempunyai kewajiban yang harus dikerjakan,yaitu mahasiswa berperan sebagai iron stock artinya mahasiswa diharapkan menjadi manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya mampu meneruskan generasi sebelumnya. Yang ke dua mahasiswa berperan sebagai guardion of value artinya mahasiswa harus bisa menjaga nilai-nilai di masyarakat. Ketiga mahasiswa berperan sebagai agent of change artinya perkembangan negara ke depannya ada di tangan pemuda-pemudinya. Yang ke empat peran mahasiswa sebagai agent of sosial control artinya sebagai penghubung antara pemerintah dan masyarakat.
Setelah mahasiswa melakukan kewajibannya selanjutnya mahasiswa juga harus mendapatkan hak-haknya diantaranya yaitu : menggunakan fasilitas yang disediakan oleh kampus, memperoleh pembinaan dan pelajaran, mendapatkan bekal yang mumpuni untuk digunakan di masyarakat, dan mendapat pengakuan legalitas dari kampus untuk digunakan di masyarakat.
Baca juga : PMII UNIKAMA KOMISARIAT IBNU RUSYD RAYON TAN MALAKA
Namun sering terjadi ketidak sesuaian seperti halnya pada saat jam kuliah ada dosen yang hadir tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, dan dari situ mahasiswa merasa ketidak nyamanan karena biasanya sebagian mahasiswa ada yang mempunyai kesibukan pribadi yang harus dikerjakan seperti halnya membantu orang tua, ada juga yang mengikuti organisasi, dan ada juga yang bekerja. Menurut saya seharusnya kalau bisa dosen dan mahasiswa harus mempunyai kesepakatan terlebih dahulu agar tidak terjadi bentrokan antara kegiatan mahasiswa yang harus dikerjakan dengan kegiatan kuliahnya.
Saran saya pada saat follow up seharusnya tidak hanya di dalam ruangan saja, seperti halnya follow up dilaksanakan di tempat terbuka seperti di lapangan/bisa juga di taman, agar anggota tidak bosan dengan suasana itu-itu aja.